Allah telah mengutus segenap rasulNya kepada umat manusia. Allah memerintahkan mereka agar menyeru manusia beribadah kepada Allah dan mengesakanNya. Tetapi sebagian besar umat-umat itu mendustakan dakwah para rasul. Mereka menentang dan menolak kebenaran yang kepadanya mereka diseru, yakni tauhid. Oleh karena itu kesudahan mereka adalah kehancuran dan kebinasaan.
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
"Tidak masuk Surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebe-rat atom rasa sombong."
Kemudian beliau bersabda,
"Sombong yaitu menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR. Muslim)
Karenanya, setiap mukmin tidak boleh menolak kebenaran dan nasihat, sehingga menyerupai orang-orang kafir, juga agar tidak terjerumus ke dalam sifat sombong yang bisa menghalanginya masuk Surga. Maka hikmah (kebijaksanaan) adalah harta orang mukmin yang hilang. Di mana saja ditemukan, maka ia akan mengambil dan memungutnya.
Maka dari itu, kita wajib menerima kebenaran dari siapa saja, bahkan sampai dari setan sekalipun.
Tersebut dalam riwayat, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjadikan Abu Hurairah sebagai penjaga Baitul Maal.
Suatu hari, datang seseorang untuk mencuri, tetapi Abu Hurairah segera mengetahui, sehingga menangkap basah pencuri tersebut. Pencuri itu lalu mengharap, menghiba dan mengadu kepada Abu Hurairah, bahwa ia orang yang amat lemah dan miskin. Abu Hurairah tak tega, sehingga melepas pencuri tersebut.
Tetapi pencuri itu kembali lagi melakukan aksinya pada kali kedua dan ketiga. Abu Hurairah kemudian menangkapnya, seraya mengancam, "Sungguh, aku akan mengadukan halmu kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ."
Orang itu ketakutan dan berkata menghiba, "Biarkanlah aku, jangan adukan perkara ini kepada Rasulullah! Jika kau penuhi, sungguh aku akan mengajarimu suatu ayat dari Al-Qur'an, yang jika engkau membacanya, niscaya setan tak akan mendekatimu." Abu Hurairah bertanya, "Ayat apakah itu?"
Ia menjawab, "Ia adalah ayat Kursi." Lalu Abu Hurairah melepas kembali pencuri tersebut. Selanjutnya Abu Hurairah menceritakan kepada Rasulullah apa yang ia saksikan. Lalu Rasulullah bertanya padanya, "Tahukah kamu, siapakah orang yang berbicara tersebut? Sesungguhnya ia adalah setan. Ia berkata benar padahal dia adalah pendusta." (HR. Al-Bukhari).
pencarian
Slider
Archive
Popular Posts
-
Didalam bibel, tidak ada ayat yang secara tegas melarang jina, bahkan pengertian jinah tidak disebutkan. Macam-macam jinah, dan pembagiannya...
-
" Hai Orang-orang Yang beriman, sesungguhnya (meminum) Khamr, Berjudi (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak p...
-
BERIKUT INI ADALAH SEBAGIAN INFORMASI YANG SELAMA INI DISEMBUNYIKAN OLEH GEREJA AGAR UMAT KRISTEN / KATHOLIK...
-
Microsoft Office adalah program Shareware yang sangat banyak digunakan untuk aktiftas misal diperkantoran. T...
Selasa, 06 Desember 2016
Jangan Menolak Kebenaran Walaupun Dari Setan
Published :
01.18
Author :
Unknown
Selasa, 13 September 2016
KISAH SEORANG INSAN YANG MULIA DIBULAN KELAHIRANNYA NABI BESAR MUHAMMAD SAW
Published :
13.53
Author :
Unknown
" HADIST YANG DIRIWAYATKAN OLEH SUFYAN BIN WAKI` DARI
JUMI` BIN UMAIR BIN ABDURAHMAN
AL-`AJALI
: HUSEIN BIN ALI BIN ABI THOLIB, TENTANG PERILAKU ROSULULLAH SAW KEPADA
SAHABAT-SAHABATNYA.
AYAHKU BERKATA " ROSULULLAH SAW ADALAH……..
ORANG YANG BERMUKA MANIS, LEMBUT BUDI PEKERTINYA, TIDAK
BENGIS, TIADA KASAR, TIADA BERSUARA KERAS, TIADA BERLAKU DAN BERKATA KEJI,
TIDAK SUKA MENCELA, DAN JUGA TIDAK KIKIR.
BELIAU MEMBIARKAN DAN TIDAK PERNAH MENCELA APA YANG TIDAK
DISENANGI. BELIAU TIDAK MEMBUAT ORANG YANG MEMBUTUHKAN PERTOLONGANNNYA MENJADI
PUTUS ASA, TIADA PULA
MENOLAK UNTUK ITU.
BELIAU TINGGALKAN DIRINYA DARI 3 PERKARA, YAITU :
BERBANTAHAN, MENYOMBONGKAN DIRI, DAN SEGALA SESUATU YANG TIDAK SELAYAKNYA.
BELIAU TINGGALKAN ORANG LAIN DARI 3 PERKARA, YAITU : BELIAU TIDAK MENCELA
SESEORANG, BELIAU TIDAK MEMBIKIN MALU ORANG LAIN, DAN BELIAU TIDAK MENCARI-CARI
AIB ORANG LAIN. BELIAU TIDAK BICARA MELAINKAN SESUATU YANG ADA MANFAATNYA.
BILA BELIAU BICARA, SEMUA ORANG DI MAJLISNYA TERTUNDUK,
SEOLAH KEPALA MEREKA DIHINGGAPI BURUNG. BILA BELIAU TIDAK BERBICARA, BARULAH
MEREKA BERBICARA. MEREKA TIDAK ADA
YANG BERBANTAH-BANTAH KATA DISISINYA.
BELIAU TERTAWA TERHADAP APA YANG MEREKA TERTAWAKAN. BELIAU
MERASA TA`JUB TERHADAP APA YANG MEREKA HERANKAN. BELIAU SABAR MENGHADAPI ORANG ASING DENGAN
PERKATAAN DAN PERMINTAANNYA YANG KASAR.
BELIAU TIDAK MAU MENERIMA PUJIAN KECUALI MENURUT YANG
SEPATUTNYA. BELIAU TIDAK MAU MEMUTUSKAN PEMBICARAAN SESEORANG KECUALI ORANG ITU MELANGGAR
BATAS. APABILA SESEORANG BERBUAT ITU, DIPOTONGNYA PEMBICARAAN TERSEBUT DENGAN
MELARANGNYA ATAU DENGAN BERDIRI MENINGGALKANNYA.
PEMBACA YANG MENCINTAI BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW, ROSULULLAH SAW ADALAH SEBAIK-BAIK TELADAN YANG AKHLAQNYA
DIGAMBARKAN OLEH ISTRINYA SITI AISYAH, YAITU AL-QUR`AN.
SUDAHKAH KITA MENELADANI ROSULULLAH SAW DALAM SELURUH
KEHIDUPAN KITA?
Minggu, 04 Oktober 2015
INJIL PRESPEKTIF BARU YANG TERUNGKAP DI YERUSALEM, MEMUAT 20 BUTIR KABAR GEMBIRA TENTANG NABI MUHAMMAD
Published :
10.13
Author :
Unknown
NASKAH Injil
Didache, atau Ajaran AI-Masih kepada bangsa bangsa melalui Dua Belas Rasul,
ditemukan di dalam manuskrip berbahasa Yunani satu-satunya pada tahun 1871 M.
Waktu penulisannya berkisar pada akhir abad pertama atau awal abad kedua
Masehi, dan ia diperkirakan lebih tua daripada Injil Yohanes.
Isi Injil Didache
2. Pasal 7-10: bagian liturgi, atau ritual, berisi ajaran tentang pembaptisan (pasal
7), puasa dan shalat (pasal 8), perjamuan Ekaristi dan memotongmotong roti (pasal9 dan 10).
4. Pasa 16: menunggu kedatangan Tuhan.
Kami akan memaparkan teks Injil Didache5] selengkapnya
terlebih dulu, agar pembaca rnemiliki pijakan untuk
melanjutkan kajian terhadap naskah ini.
Teks Injil Didache:
(Ajaran AI-Masih
kepada Bangsa-bangsa Melalui Dua Belas Rasul)
pasal: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16
pasal: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16
Didache pasal 1:
1.1 Ada dua jalan, yaitu
jalan kehidupan dan jalan kematian. Perbedaan antara kedua jalan itu sangat
besar.
1.2 Jalan
kehidupan adalah berikut ini: Pertoma, kasihilah Tuhan, Pt?nciptamu. Kedua,
kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri, dan segala sesuatu yang kamu tidak inginkan dilakukan
terhadap kamu, janganlah kamu melakukannya terhadap sesamamu.
1.3 Pengajaran dari
kata-kata itu adalah berikut ini: berkatilah orang-orang yang mengutukmu,
berdoalah demi musuh-musuhmu, berpuasalah demi orang-orang yang menindasmu. Karena apa
upahnya apabila kamu mengasihi orang yang mengasihimu? Bukankah bangsabangsa melakukan seperti itu? Tetapi
kamu, kasihilah orang-orang yang membencimu, maka kamu tidak mempunyai musuh.
1.4 Hindarilah
nafsu-nafsu jasadi dan ragawi. Siapa yang menampar pipi kananmu, berikanlah
kepadanya pipi kirimu. Maka, kamu menjadi orang yang sempuma. Siapa yang memaksamu berjalan
sejauh satu mil, berjalanlah bersamanya sejauh dua mil. Apabila seseorang mengambiljubahmu,
berikanlah juga mantelmu kepadanya. Apabila dia mengambil apa yang kamu punyai, janganlah kamu menuntutnya,
karena kamu tidak mampu.
1.5 Kepada setiap
orang yang meminta kepadamu, berikanlah. Janganlah kamu menuntutnya, karena Tuhan Bapa berkehendak memberi nikmat-nikmatNya kepada semua orang. Beruntunglah
orang yang memberi sesuai perintah ini, karena dia akan menjadi orang yang tidak tercela. Celakalah orang
yang mengambil, karena bila dia memiliki kebutuhan, maka dia tidak bersalah. Tetapi, orang yang tidak memiliki
kebutuhan, dia akan diberi dengan penghitungan, apakah sebabnya dia mengambil dan apakah tujuannya,
sehingga dia berada dalam kesempitan dan terluka disebabkan perbuatannya, dan dia tidak akan keluar dari keadaan
itu sampai dia membayar peser terakhir.
1.6 Berkenaan
dengan hal ini, dikatakan juga: Biarlah shadaqahmu berkeringat di tanganmu,
sampai kamu mengetahui kepada siapa kamu memberikannya.
2.1 Berikut
perintah kedua dalam pengajaran ini.
2.2 Janganlah kamu membunuh, je.nganlah
kamu berzina, janganlah kamu merusak anak-anak, janganlah kamu melacur, janganlah kamu mencuri, janganlah kamu melakukan sihir,
janganlah kamu meracun orang, janganlah kamu membunuh janin di dalam perut dan janganlah juga membunuh anak yang
sudah lahir, serta janganlah kamu menginginkan apa yang dipunyai sesamamu.
2.3 Janganlah kamu
mengucapkan sumpah palsu, janganlah kamu mengucapkan kesaksian dusta, janganlah
kamu menggunjing, dan janganlah kamu mengingat-ingat hinaan yang kamu terima.
2.4 Janganlah kamu
menjadi orang yang bercabang pikiran dan bercabang lidah, karena lidah yang
bercabang adalah perangkap kematian.
2.5 Jangan sampai
kata-katamu menjadi omong kosong dan kepalsuan, tetapi harus dipenuhi perbuatan.
2.6 Janganlah kamu tamak terhadap harta, jangan
merampok, jangan munafik, jangan membanggakan diri, dan jangan sombong. Di samping itu, janganlah kamu bemiat jahat terhadap sesamamu.
2.7 Janganlah kamu
membenci seseorang, tetapi insafkanlah sebagian orang, dan berdoalah untuk
sebagian yang lain, dan kasihilah sebagian yang lain itu melebihi dirimu sendiri.
3.1 Anakku,
menjauhlah dari semua kejahatan dan dari semua yang menyerupainya.
3.2 Janganlah kamu
menjadi pemarah, karena kemarahan membawa kepada pembunuhan. Janganfah kamu
menjadi pencemburu, gemar permusuhan, dan lekas marah, karena semua itu
menyebabkan pembunuhan.
3.3 Anakku,
janganlah kamu mengikuti nafsu, karena nafsu membawa kepada perzinaan, dan
janganlah kamu berkata-kata cabul dan bermata jalang, karena dari semua itulah terlahir
rupa-rupa perzinaan.
3.4 Anakku,
janganlah kamu mengambil pertanda baik dari burung, karena hal itu membawa
kepada penyembahan berhala. Janganlah kamu menjadi peramal dan tukang tenung, janganlah
kamu melakukan kebiasaan bersuci para penyembah berhala, dan janganlah kamu ingin melihat atau mendengarnya,
karena dari semua itulah muncul
penyembahan
terhadap berhala.
3.5 Anakku,
janganlah kamu berdusta, karena dusta membawa kepada pencurian, dan janganlah
kamu menjadi pencinta harta dan kehormatan yang semu, karena dari semua itulah muncul
banyak pencurian.
3.6 Anakku,
janganlah kamu berkeluh kesah, karena keluh kesah membawa kepada sumpah
serapah, dan janganlah kamu lancang dan berburuk sangka, karena dari semua itulah muncul banyak
sumpah serapah.
3.7 Jadilah kamu
orang yang lembut hati, karena orang-orang yang lembut hati akan mewarisi bumi.
3.8 Jadilah kamu
orang yang sangat penyabar, penuh kasih sayang, suka berdamai, tenang, saleh,
dan selalu gemetar karena kata-kata yang kamu dengar.
3.9 Janganlah kamu
mengagungkan dan membanggakan diri sendiri, dan janganlah kamubergauldengan
orang orang yang sombong, melainkan bergaullah dengan orang-orang yang baik dan
rendah hati.
3.10 Kamu harus
menerima apapun yang terjadi pada dirimu sebagai kebaikan, karena mengetahui
bahwa tidak ada sesuatu pun yang terjadi bukan karena Tuhan.
4.1 Anakku, kamu
harus mengingat orang yang menyampaikan firman Tuhan pada siang dan malam hari,
muliakan dia sebagai tuhan, karena di mana saja diucapkan kata-kata Tuhan, di
sana ada Tuhan.
4.2 Kamu harus
berusaha setiap hari untuk bertemu dengan orangorang kudus, supaya kamu
terhibur oleh kata-kata mereka.
4.3 Janganlah kamu
menyebabkan perpecahan, tetapi kamu harus menanamkan perdamaian di antara
orang-orang yang bermusuhan. Kamu harus memutuskan dengan adil dan janganlah kamu
menahan diri dari beberapa orang yg dalam menginsafkan kesalahan.
4.4 Janganlah kamu
menjadi orang yang bimbang, apakah sesuatu akan terjadi atau tidak?
4.5 Janganlah kamu
membuka lebar-lebar tanganmu pada saat mengambil dan merapatkan genggaman
tanganmu pada saat memberi.
4.6 Kamu harus
memberikan sebagian harta yang kamu miliki dari usaha tanganmu sebagai penebus
kesalahan-kesalahanmu.
4.7 Janganlah kamu
ragu-ragu untuk memberi. Jika kamu memberi, janganlah kamu berkeluh kesah,
karena kamu
akan mengetahui siapakah Dia Sang Pemberi balasan yang baik.
4.8 Janganlah kamu
menolak orang yang membutuhkan, ajaklah saudaramu dalam segala sesuatu yang
kamu miliki, dan janganlah kamu mengatakan bahwa suatu barang adalah milikmu sendiri,
karena jika kamu bersekutu pada apa yang abadi, maka lebih pantas jika kamu bersekutu pada apa yang fana.
4.9 Janganlah kamu
mengangkat tangan untuk memukul anakmu; laki-laki ataupun perempuan, tetapi
kamu harus mengajarkan mereka sejak dini rasa takut kepada Tuhan.
4.10 Janganlah kamu
menghardik dengan keras budak laki-laki ataupun budak perempuanmu yang berharap-harap kepada Tuhan yang sama, agar mereka tidak kehilangan rasa takut kepada
Tuhan, karena Dia datang bukan untuk disembah orang-orang terhormat saja, tapi oleh siapa saja yang disiapkan
oleh Roh.
4.11 Adapun kamu,
para budak sahaya, kamu harus tunduk kepada tuan-tuanmu seperti kepada Tuhan,
yaitu dengan penuh penghormatan dan rasa takut.
4.12 Kamu
harus membenci semua kemunafikan dan segala sesuatu yang tidak disukai Tuhan.
4.13 Janganlah kamu
melalaikan perintah-perintah Tuhan, tetapi kamu harus menjaga apa yang kamu
terima tanpa penambahan dan Pengurangan.
4.14 Kamu harus
mengakui kesalahan-kesalahanmu di hadapan gereja, janganlah kamu membaca
doa-doa dengan hati yang jahat. Demikianlah jalan kehidupan.
5.1 Inilah jalan
kematian. Pertama-tama; la sangat jahat, penuh kutukan, bermacam-macam
pembunuhan, perzinaan,
nafsu,
perselingkuhan, pencurian, penyembahan berhala, sihir, meracun orang, perampokan, kesaksian palsu,
kepura-puraan,
kemunafikan, kecurangan, kebencian, pengkhianatan, sikap keras kepala,
ketamakan, kata-kata
yang
salah, kecemburuan, kelancangan, mengagungkan diri sendiri, membanggakan diri
sendiri, dan membual.
5.2 Orang-orang
yang menindas orang-orang yang saleh: membenci kebenaran, mencintai kebohongan,
tidak mengetahui cara membalas kebaikan, tidak mendekati kebaikan dan
keputusan yang adil, begadang bukan untuk kebaikan tapi untuk kejahatan, menjauhi kerendahhatian dan kesabaran,
mencintai kebatilan, menindas tindakan membalas budi, tidak mengasihi orang-orang miskin, yang tidak merasa
terluka bersama orangorang yang terluka tidak mengetahui pencipta mereka, membunuh anakanak, merusak ciptaan
Tuhan, berpaling dari orang-orang yang membutuhkan, membuat cemas orang-orang yang dalam kesusahan, membela
orang-orang kaya, memutuskan kezaliman bagi orang-orang sengsara, melakukan pelbagai kesalahan;
semoga kamu dan anak-anakku selamat dari sifat-sifat itu semuanya.
6.1 Waspadalah
kamu, jangan sampai ada orang yang menyesatkanmu dari pengajaran ini, karena
dengan begitu ia mengajarkan apa yang tidakberhubungan dengan Tuhan.
6.2 Jika kamu
sanggup membawa semua beban Tuhan, maka kamu akan menjadi orang yang sempuma.
Sedangkan jika kamu tidak sanggup, maka lakukanlah apa yang kamu mampu.
6.3 Berkenaan
dengan makanan, tanggunglah puasa semampumu, hindarilah dengan sungguh-sungguh
daging persembahan untukberhala, karena itu merupakan persembahan terhadap
tuhan-tuhan yang mati.
7.1 Berkenaan
dengan pembaptisan, baptislah dengan cara seperti ini: setelah apa-apa yang
kami katakan terdahulu, baptislah dengan nama Tuhan Bapa, Anak dan Roh Kudus, dengan air yang
mengalir.
7.2 Apabila kamu
tidak mendapatkan air yang mengalir, baptislah dengan air yang lain. Bila
memungkinkan, dengan air dingin, jika tidak, dengan air panas.
7.3 Jika keduanya
tidak kamu dapati, maka kucurkanlah air ke kepala tiga kali dengan menyebut
nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.
7.4 Sebelum
pembaptisan, orang yang akan membaptis hendaknya berpuasa, juga orang yang akan
dibaptis, dan orang-orang lain yang mampu melakukannya, dan saya memerintahkan kepada
orang yang akan membaptis hendaknya dia berpuasa selama satu atau dua hari sebelum pembaptisan.
8.1 Jangan kamu
berpuasa bersama orang-orang yang munafik, karena mereka berpuasa pada hari
kedua dan kelima setiap minggu. Adapun kamu, berpuasalah pada hari keempat dan hari
persiapan.
8.2 Janganlah kamu
membaca doa-doa seperti orang-orang munafik, tapi seperti yang diperintahkan
tuan di dalam Injilnya. Maka, berdoalah demikian: "Bapa kami di surga,
dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, terjadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kepada kam i
makanan kami pada hari ini untuk persiapan esok hari. Ampunilah kesalahan kami sebagaimana kami
mengampuni orang yang bersalah kepada
kami, dan janganlah Engkau membawa kami ke dalam percobaan, tapi
bebaskanlah kami orang yang jahat, karena Engkaulah yang memiliki
kekuatan dan kemuliaan sampai selamalamanya."
8.3 Seperti itulah
kamu berdoa tiga kali sehari.
9.1 Berkenaan
dengan makanan pada Jamuan Ekaristi, berkatilah seperti demikian (9.2):
9.2 Pertama,
sebagai pujian saat memegang cawan, "Kami bersyukur kepada-Mu, wahai Tuhan
Bapa kami, demi pohon anggur Dawud, putra-Mu yang kudus, yang Engkau perkenalkan kepada
kami melalui Yesus, putra-Mu Engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai selama-lamanya."
9.3 Sebagai pujian
saat memotong-motong roti, "Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan Bapa kami,
demi kehidupan dan pengetahuan yang Engkau beritakan kepada kami melalui Yesus, putra-Mu.
Engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai selama-lamanya.
9.4 Sebagaimana
roti yang dipotong-potong disebar di atas gunung, kemudian dikumpulkan sehingga
menjadi satu,demikianlah disatukan gereja-Mu dari ujung bumi sampai kerajaan-Mu,
karena Engkaufah yang memiliki kemuliaan dan kekuasaan melalui Yesus Kristus sampai selamalamanya."
9.5 Tidak seorang
pun di antara kamu boleh memakan atau meminum Jamuan Ekaristi, kecuali
orang-orang yang telah dibaptis dengan nama Tuhan, karena tentang hal ini Tuhan telah
berkata, "Janganlah kamu memberikan makanan yang suci kepada anjing."
10.1 Setelah
kenyang, ucapkanlah syukur demikian:
10.2 Kami bersyukur
kepada-Mu, Bapa Yang Kudus, demi namaMu Yang Kudus, yang Engkau tempatkan di
dalam hati kami, dan demi pengetahuan, keimanan, dan keabadian yang Engkau perkenalkan kepada kami
melalui putra-Mu, Yesus. Engkaulah pemilik
kemuliaan sampai selama-lamanya.
10.3 Wahai Tuhan
yang sangat berkuasa, segala sesuatu Engkau ciptakan demi nama-Mu. Engkau
memberikan makanan dan minuman
kepada manusia,
agar mereka nikmati, dan agar mereka bersyukur kepada-Mu. Sedangkan kepada kami, Kau berikan makanan dan minuman rohani, dan
kehidupan abadi melalui putra-Mu.
10.4 Kami bersyukur kepada-Mu, pertama-tama, karena
Engkau berkuasa. Engkaulah pemilik kemuliaan sampai selama-lamanya.
10.5 Ingatlah
gerejamu wahai Tuhan, agar engkau menyelamatkannya dari segala keburukan dan
menyempumakannya dalam kasih kepadaMu. Kumpulkan tempat yang kudus itu
dari empat mata angin hingga kerajaanmu yang engkau persiapkan. Karena Engkaulah yang memiliki
kekuatan dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
10.6 Datanglah
nikmat, pergilah dunia ini, Hosanna demi tuhan Dawud: siapa yang suci,
hendaklah maju, dan siapa yang tidak demikian, hendaklah bertaubat. Maranatha. Amin."
10.7 Adapun
Nabi-nabi, biarkanlah mereka mengucapkan doa pujian sebagaimana mereka
kehendaki.
11.1 Karena itu,
siapapun yang datang dan mengajarkan kalian ajaran-ajaran tersebut, katakanlah,
"Terimalah ia."
11.2 Apabila guru
mengubah pengajaran ini dengan pengajaran lain untuk merusak, makajanganlah
kamu mendengarkannya. Sedangkan bila ia mengajar agar kebaikan dan
pengetahuanmu tentang Tuhan bertambah maka terimalah ia sebagai Tuhan.
11.3 Adapun
berkenaan dengan Rasul-rasul dan Nabi-nabi, maka ketahuilah bahwa berdasarkan
pengajaran Injil, maka perintah Tuhan adalah demikian:
11.4 Semua Rasul
yang datang kepadamu, terimalah sebagai tuhan.
11. 5 Dia tidak
tinggal di rumahmu lebih dari satu hari, atau dua hari jika terpaksa. Apabila
dia tinggal selama tiga hari, dia adalah Nabi palsu.
11.6 Jika Rasul Ifu
pergi, maka dia hanya mengambil roti sebagai bekal sampai dia menemukan tempat
menginap yang lain. Sedangkan jika dia meminta uang, maka dia adalah Nabi palsu.
11.7 Janganlah kamu
membawa setiap Nabi yang berbicara atas nama Roh ke dalam percobaan dan
janganlah kamu
mengutuknya. Dosadosa itu tidak terampuni.
11.8 Tidak semua
Nabi yang berbicara atas nama Roh adalah Nabi, tetapi Nabi adalah orang yang
memiliki perilaku Tuhan. Dari perilakulah diketahui Nabi yang palsu dan Nabi yang benar.
11.9 Nabi-nabi yang
memerintahkan atas nama Roh untuk disiapkan makanan, dia tidak memakan makanan
itu. Jika dia makan, dia adalah Nabi palsu.
11.10 Setiap Nabi
mengajarkan kebenaran. Jika dia mengajarkan, tapi tidak melaksanakan, dia
adalah Nabi palsu.
11.11 Setiap Nabi
yang benar telah diuji dan melaksanakan rahasia gereja di dunia. Dia tidak
mengajarkan agar semua
orang berbuat seperti dirinya.
Maka,janganlah kamu menghakiminya. Karena penghakimannya hanya dilakukan
oleh Tuhan, karena Nabi-nabi
terdahulu berbuat seperti itu juga.
11.12 Setiap orang
yang berkata atas nama Roh: berilah saya perak atau benda-benda lain, janganlah
kamu mendengarkannya. Tetapi jika dia
berkata berikan kepada sesamamu yang membutuhkan, makajanganlah kamu menghakiminya.
12.1 Setiap orang
yang datang dengan nama tuhan, terimalah ia. , Setelah mengujinya, kamu akan
mengenalnya, karena kamu akan memiliki pembeda antara yang kanan dengan yang kiri.
12.2 Tetapi jika
yang datang adalah pengembara, tolonglah semampu kamu, dan hendaknye dia tidak
menginap di rumahmu kecuali dua hari atau tiga hari jika terpaksa.
12.3 Jika dia ingin
menetap di rumahmu, dan dia memiliki keahlian, maka hendaknya diabekerja untuk
mendapatkan makanan.
12.4 Jika dia tidak
memiliki keahlian, maka latihlah dia dengan keahlianmu, karena bagaimana
seorang Masehi hidup di antara kamu tanpa pekerjaan?
12.5 Jika dia tidak
ingin bekerja, dia adalah orang yang memperdagangkan Kristus. Waspadailah
orang-orang seperti itu.
13.1 Setiap Nabi
yang benar, yang ingin menetap di tengah-tengah kamu, berhak mendapatkan
makanannya.
13.2 Begitu juga
guru yang benar. Dia juga berha:: mendapatkan makanan seperti orang yang
bekerja.
13.3 Untuk itu,
kamu mengambil hasil pertama dari panen buah-buahan dan tanaman, juga hasil
pertama dari perasan susu sapi dan susu kambing, dan kamu berikan hasil pertama itu kepada
Nabi-nabi, karena mereka adalah pimpinan pendetamu.
13.4 Jika di antara
kamu tidak ada Nabi, berikanlah kepada kaum miskin.
13.5 Jika kamu
membuat roti, ambillah hasil pertamanya dan berikanlah kepadanya sesuai
perintah.
13.6 Begitu juga
jika kamu membuka tempayan anggur atau zaitun, ambillah sendokan pertamanya dan
berikanlah kepada Nabi-nabi.
13.7 Ambillah hasil
pertama dari perak dan baju, dan apapun yang kamu miliki, sesuai kemampuanmu,
dan berikanlah sesuai perintah.
14.1 Ketika kamu
berkumpul pada Hari Tuhan, potong-potonglah roti dan ucapkanlah syukur setelah
kamu mengakui kesalahan-kesalahanmu, agar daging sembelihanmu menjadi suci.
14.2 Jangan orang
yang bersengketa dengan saudaranya berkumpul bersamamu sampai mereka berdamai,
agar daging sembelihan kamu tidak terkena najis.
14.3 Karena Tuhan
berkata: di setiap tempat dan zaman diberikan kepada-Ku daging sembelihan yang
suci, karena saya adalah Raja yang agung, kata Tuhan, dan nama-Ku dihormati semua
manusia.
15.1 Karena itu,
angkatlah di tengah-tengah kamu uskup-uskup dan diakon-diakon yang pantas bagi
Tuhan, orang-orang yang lembut hati, bukan para pencinta harta, orang-orang yang
jujur, yang telah diuji, karena mereka mengabdi kepadamu seperti pengabdian Nabi-nabi dan guru-guru.
15.2 Janganlah kamu
mengejek mereka, karena mereka adalah orang-orang yang mulia di antara kamu
bersama Nabi-nabi dan guru-guru
15.3 Insafkanlah
antara sesamamu, bukan dengan kemarahan, melainkan dengan kasih sayang,
berdasarkan Injil. Jika seorang menghina sesamanya, janganlah kamu berbicara dengannya, atau
mendengarkannya, sampai dia
bertaubat.
15.4 Ucapkanlah doa-doamu
dan keluarkanlah shadaqahshadaqahmu serta lakukanlah semua perbuatanmu sesuai
Injil Tuhan kita.
16.1
Berjaga-jagalah untuk hidupmu, jangan kamu memadamkan lampu-lampu dan janganlah
kalian melonggarkan ikat pinggang. Melainkan bersiap-siaplah, karena kamu tidak mengetahui
waktu Tuhan kita datang.
16.2 Berkumpullah
kamu secara teratur untuk mempelajari hal-hal yang pantas bagi jiwa-jiwamu,
karena imanmu pada setiap zaman tidak ekan berguna, jika pada saat yang terakhir kamu
tidak menjadi orang-orang yang sempuma.
16.3 Karena pada
hari-hari terakhir akan banyak Nabi pendusta dan perusak. Domba-domba akan
berubah menjadi serigala-serigala dan rasa kasih akan berubah menjadi kebencian.
16.4 Jika dosa
bertambah, mereka akan membenci, menindas, dan menyerahkan sesamanya. Pada saat
itulah muncul seorang penyesat seakan-akan ia Anak Tuhan. Dia membuat ayat-ayat dan
keajaibankeajaiban, bumi diserahkan ke tangannya, dan dia melakukan penyimpangan-penyimpangan yang tidak
pernah terjadi sebelumnya.
16.5 Pada saat itu,
manusia dibawa kepada fitnah percobaan. Banyak orang akan ragu-ragu dan binasa,
tetapi orang-orang yang sabar dalam keimanan, akan terbebas dari kutukan ini.
16.6 Pada saat itu,
muncul tanda-tanda kebenaran. Pertama; Tanda
terbukanya langit. Kemudian; Tanda suara sangkakala. Dan ketiga; Bangkitnya orang-orang mati.
16.7 Akan tetapi
tidak semua orang, sebagaimana dikatakan: Tuhan datang diiringi orang-orang
suci.
16.8 Pada saat itu,
manusia melihat Tuhan yang datang di atas awanawan di langit.
Demikianlah isi Injil Didache yang
memuat beberapa pasal tentang seruan kepada umat manusia.
Langganan:
Postingan (Atom)
Open Cbox