Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kamis, 15 Juli 2010

Kemenangan Umat Islam

Seperti yang telah diterangkan dalam Alquran dalam Surat Ash Shaf [61]:10 bahwa agama yang diturunkan Tuhan dinubuwwatkan pasti akan mengalami kemenangan. Ayat yang menjelaskan hal tersebut adalah:

“Huwal-ladzii arsala rosuulahuu bil hudaa wa diinil haqqi liyudhhirohuu ‘alaa diini kullihii walaw karihal musyrikuun”

“Dia-lah yang mengutus utusan-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar agar memenangkannya atas agama-agama semuanya walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya”

Dari ayat ini kita hendaknya merenungkan bahwa kemenangan hanya akan diraih melalui perantaraan utusan Tuhan. Dan dalam ayat itu disebutkan bahwa kata “rosuul” adalah sifatnya umum tidak hanya –khusus– ditujukan kepada Rosulullah saw. seperti kata “ar-rosuul”.

Jadi kita bisa mengetahui bahwa kemenagan Islam itu adalah dengan perantaraan Al Masih atau Al Mahdi yang telah Rasulullah saw. janjikan kedatangannya. Oleh karena itu, kedatangan beliau a.s. patut kita imani.

Ada beberapa kalangan yang tidak mengimani kedatangan beliau a.s. dengan alasan bahwa ajaran Islam (Alquran) itu sudah sempurna untuk memenuhi dahaga ruhani mereka. Namun hal ini tidak sepenuhnya dapat diterima. Saat ini banyak pertentangan-pertentangan paham yang terjadi di berbagai ulama muslimin. Untuk menjembatani hal ini, manusia memerlukan figur orang suci yang benar-benar dekat dengan Tuhannya –yakni Almahdi dan Almasih itu sendiri. Nah, dengan menolak kedatanagn Almasih dan Almahdi, itu sama artinya dengan menentang perkataan Rasulullah saw. –Ini patut direnungkan.

Dan perlu diingat bahwa kemenangan Islam yang diinginkan Alquran adalah bukan untuk mendirikan negara Islam, karena tidak ada ayat Alquran pun yang memerintahkan hal ini. Walau ketika Rasulullah saw. berada beliau dijadikan pemimpin negara di Madinah, namun hal itu karena beliau saw. –kebetulan– dipilih –dan disepakati– oleh para warga setempat –yang notabene pada saat itu mayoritas muslim– untuk menjadi pemimpin mereka. Namun Rasulullah saw. sekali-kali tidak memberikan isyarat untuk mendirikan negara yang berasaskan Islam. Karena agama Islam tumbuh-berkembang untuk menegakkan kerajaan Tuhan “secara ruhani” di muka bumi. Walaupun memang jika Islam sudah menjadi mayoritas, tidak menutup kemungkinan para pemimpin negara yang terpilih adalah dari kalangan umat Islam sendiri.

—-

Dalam Alquranul Kariim Allah Ta’ala juga berfirman dalam QS Al-Nashr [110] ayat 1-3:

“Idza jaa-a nashruLlaahi wal Fath. Wa roaytan-naasa yadkhuluuna fii diiniLlaahi afwaaja. Fasabbih bihamdi Robbika wastaghfirh(u), Innahuu kaana tawwaabaa”

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan engkau melihat manusia akan masuk dalam agama Allah berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhan engkau dan memohon ampunan-Nya. Sesungguhnya Dia Maha penerima Taubat.”

Dalam surah ini Allah Ta’ala telah menjanjikan kemenangan Agama Islam diatas agama-agama lain, namun kemenangan itu tidak berorientasi kepada kemenangan secara duniawi. Namun dalam QS 110: 2 disebutkan “…manusia masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong”. Itulah kemenangan Islam yang hakiki dan dimaksudkan oleh Allah Ta’ala. Namun tidak ayal kemenangan secara duniawi juga akan mengikuti Islam dengan pengorbanan-pengorbanan yang dilakukan oleh kaum muslimin.

Semakin besar para Mu’allaf yang bergabung dalam Islam, semakin besar pula tenaga yang Islam perlukan untuk mendidik mereka, agar tidak terjerumus/tergoda kedalam kekafiran kembali. Agaknya ketika Islam diberikan “karunia” kemenangan tersebut, Islam akan ‘terguncang’ dan ‘terpaksa’ membaut strategi jitu untuk bisa memenuhi ‘dahaga’ para muallaf itu dengan pendidikan dan pengajaran yang memadai.

Semakin besar Islam (secara kuantitas) tidak menutup kemungkinan kelemahan-kelemahan/kekurangan-kekurangan yang menyelinap ke dalam tubuh Islam pada masa tersebut. Maka Allah Ta’ala Yang Maha Mengetahui memerintahkan kepada kaum muslimin agar banyak-banyak bertasbih; meminta perlindungan Allah dari kelemahan-kelemahan tersebut.

Itulah mengapa Rasulullah saw mencontohkan selalu berdzikir; bertasbih dan meminta ampun kepada Allah Ta’ala; Tidak lain hanya untuk menyongsong kemenangan Islam yang telah dijanjikan Allah Ta’ala kepada beliau.

Tidakkah kita mengikutinya? Semoga hal ini bisa menjadi reungan kita semua.

Amien


5 komentar:

  1. “TOKOH YANG DIHARAPKAN SEMENTARA ORANG KERISTEN DAN SEMENTARA ORANG ISLAM”
    =============

    HOW ABOUT ALMASIH AND ALMAHDI,,,,,DAN MEREKA YANG MEMPERCAYAI FAHAM KEDATANGANNNYA :

    1. KEPERCAYAAN KEDATANGAN KEMBALI YESUS KERISTUS KEDUNIA VERSI NASRANI .
    -----------------------------
    Charles H. Spurgeon ( The Second Coming of Christ) :

    " Derama keseluruhan mengenai kebangkitan kembali itu belum komplit jika Yesus Kristus belum juga datang kembali kedunia sebagai raja. Jika dia sudah datang kembali kedunia sebagai raja. Jika dia sudah datang , dia tidak akan dihina, diludahi lagi. Setiap akan berlutut padanya. Dia akan datang bersama salib namun tidak sepotong paku akan melukai tangannnya yg halus dan lembut itu. Dia datang untuk mendirikan kerajaan allah yang kekal dan akan memerintah unt selam-lamanya...haleluyah !!!! "

    Prof J. Arnold Toynbee (A Study of History) :

    " Sudah jelas bahwa kedatangan kembali Al masih mula-mula dipusakai sendiri oleh gereja , tatkala mereka diliputi kelemahan kepercayaan serta kegagalan dlm pokok keimanan mereka. Jelas pula doktrin kedatangan kembali menjalar dengan cepat pd masyarakat , sekte2 dan orang2 yang sama2 merasa serta mengelami kekecewaan karena kehilangan pegangan".

    2. POLEMIK IMAM MAHDI VERSI ISLAM DAN KAUM SYIAH :
    ---------------------------
    Abdulah Husen Al Hadar ( Achmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Dunia - Al Marif- Bandung - 1982) :

    " ...bahwa bukan saja kaum Keristen yang memiliki kepercayaan "kedatangan kembali" Almasih itu, malainkan ada sementara kaum Muslimin mempercayai itu, entah siapa yang berhak, ataukah keduanya sama-sama berhak ?

    Kapan datangnya ?, inilah yang sulit memastikan !, Sebab Imam Mahdi yang datang tidak seorang melainkan banyak. Bahkan yang lebih sulit lagi masih banyak Imam Mahdi- imam Mahdi yang belum datang,...

    Untuk memudahkan kita mengenal para Imam Mahdi ....Imam Mahdi yg belum datang yaitu : menurut Syiah Sabaiyah adalah Ali Bin Abutalib, menurut Syiah Kaisaniyah adalah Muhammad Ali Hanafiyah, menurut Syiah Al Jaridiyah adalah Muhammad bin Abdullah An Nafsus...dst.

    Sedangkan Imam Mahdi yang sudah datang antara lain : Ubaidullah bin Mohammad Al Habib ( Syiah Quramithah), Mohammad bin Ismail bin Jafar ( Syiah Ismailiyah), Mohammad bin Taumert (golongan Muwahidin), Achmad bi Muhammad (sekte di India), Mirza Gulam Achmad (Sekte Achmadiyah), Ali Mohammad AL Bab ( Sekte Babiyah), Mohammad Ahmad Donggola ( Sudan),..dan Mahdi2 lain dari Fief Afrika, dari Tunesia, dari Maroko, dari Pegunungan Shahrazur, dari Kurdistan, dari Sinegal, Dan tak ketinggalan Mahdi dari Jawa Timur Indonesia “.
    =========

    ….Jika anda masih bersikeras, maka anda akan “berbagi harapan” meskipun berbeda profil, dengan kaum Nasrani, yang menurut Prof Toynbee diatas, hanya pelarian dari keputusasaan….,

    Robisrohrisodri wayasirliamri wahlul ukdatan minlisani yafkahulukauli…Walaulalam bisawab

    BalasHapus
  2. .... HADIS PALSU...HADIS PALSU...HADIS PALSU
    .=====
    IMAM (YESUS AL'MASIH) MAHDI,.....APAKAH ANDA MASIH INGIN IKUT MEMPERCAYAINYA,,,,,?,.....
    ===========================

    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

    Allah SWT dalam Al Quran sama sekali “tak pernah menceritakan” HAL “IMAM MAHDI” YANG AMAT PENTING INI, mustahil Allah SWT khilaf dan mempersulit umatnya.

    Hadis : " Berpalinglah kamu dari hal yang meragukan kepada hal yang meyakinkan".

    Hadis :” Setelah sepeninggalanku kalian pasti akan bertengkar tentang aku, oleh sebab itu cocokanlah , mana yang cocok dengan Al Quran itu pasti dari ku dan mana yang tidak itu pasti bukan dari ku “.

    Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad (1/387-388), ia berkata: “Telah meriwayatkan kepada kami Sulaiman ibn Bilal dari Rabi’ah dari Abdul Malik ibn Said dari Abu Humaid atau Abu Usaid, secara marfu’:

    “Jika kalian mendengar suatu hadis dariku, hati kalian mengakuinya, perasaan dan kemanusian kalian tersentuh karenanya serta merasakan bahwa kalian dekat, maka itu pasti dariku. Tetapi jika kalian mendengar sebuah hadits dariku, sedang hati kalian merasa mengingkarinya, perasaan dan kemanusiaan kalian terasa janggal, dan merasakan bahwa kalian jauh, maka itu pasti bukan dariku.”

    Ibnu Chaldun ( dalam buku “Mukadimah” ):
    ” Saya tak percaya akan kebenaran sanad (urut2 an penceritaan hadis yang menunjang kesahihannya ) dan juga tidak percaya akan kata2 seorang sahabat terpelajar …yang bertentangan dengan al Quran , sekalipun ada orang yang memperkuatnya. Beberapa pembawa hadis dipercayai karena keadaan lahiriahnya yang mengelabuhi , sedangkan batinya tidak baik. Kalau sumber2 ini dikeritik dari segi matn (teks ) , begitu juga dari segi sanadnya, tentu akan banyak sanad2 itu akan gugur oleh matn . Orang sudah mengatakan bahwa tanda2 hadis madzu (palsu) itu adalah bertentangan dengan kenyataan al Quran atau akidah2nya yang telah ditentukan oleh hukum Agama (syariat) atau dibuktikan oleh Aqal atau panca indra dan ketentuan axioma lainnya “.

    BalasHapus
    Balasan
    1. .... DIATAS ADALAH HADIS2 ARGUMENT UNT MENOLAK SEMUA HADIS2 PALSU.. SEBAGAIMANA HADIS2 PALSU HAL ISU IMAM MAHDI = ISA ALMASIH

      Hapus
  3. ..."MEMPUBLIKASIKAN" BUKAN MEMUBLIKASIKAN..OKY

    BalasHapus
  4. ...BLOGER - NINJA...???? FEEDJIT... apaan tuh ?... bolliwood ya...

    BalasHapus

Open Cbox