Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Selasa, 25 Januari 2011

Siapakah Yang Di Salib ?

Didalam kepercayaan Kristen mengatakan bahwasanya Yudas mengkhianati Yesus. Dari semua empat Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes menyebut bahwasanya Yudas Iskariot adalah sebagai seorang “Pengkhianat”: “Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia (Kristus). (Matius 10:4) “dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.” (Markus 3:19) “Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat “. (Lukas 6:16) “Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.” (Yohanes 6:71).

Hampir semua empat Injil mengatakan Yudas adalah pengkhianat Yesus terbesar yang menyebabkan Yesus ditangkap dan kemudian disalib atau untuk dibunuh.

Tanpa rencana Iblis ini, Yudas tidak akan mengerjakannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. (Yohanes 13:2) Maka masuklah Iblis ke dalam hati Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. (Lukas 22:3).

Dengan demikian Iblis juga memiliki andil besar dalam penyaliban Yesus. Kalau saja Yudas tidak di bisiki oleh Iblis, apakah Yudas akan melakukan pengkhianatan ? Tentu tidak!.

Bahkan apakah benar Misi Yesus Kristus ke dunia untuk disalibkan agar menebus dosa-dosa manusia ?. Kalau memang Ummat Kristen mempercayai keimanan ini, maka Tuhan telah membuat konspirasi dengan Iblis dan Yudas dalam rencana penyaliban-Nya. Artinya adalah selain Yudas Iskariot pun berjasa, tetapi Iblis pun lebih berjasa, tanpa mereka bedua, tidak akan pernah Yesus disalibkan.

Secara hukum ilahi, kalau hubungan sebab akibat ini memang benar, maka semua Iblis akan masuk sorga juga. Dengan demikian, apakah benar Tuhan Allah menciptakan Iblis itu lebih berguna daripada malaikat, karena fitrah Iblis telah membuktikan dirinya punya andil utama dalam Penyaliban Tuhan nya?…

Itulah mengapa jika orang Kristen menggunakan momen penyaliban Yesus Kristus untuk membentuk doktrin penebusan dosa, mereka seharusnya menggunakan Injil Yudas dalam keseharian mereka, dan membuang keempat Injil (Matius, dan Markus, dan Lukas, dan Yohanes), tapi menganggap injil Yudas justru tidak Shahih (Tidak Asli) ?

Dari sisi pemikiran lain penyaliban Yesus Kristus, konon akibat ulah murid-murid nya sendiri yang tidak setia.

Yesus Kristus terlepas dari semua rencana jahat itu. Yesus tidak pernah membuat rencana apapun soal penyaliban dirinya.

Apakah benar Tuhan punya rencana aneh dalam hukum ketuhanan untuk menebus dosa-dosa manusia, marilah kita membaca ayat ini: Dan ketika mereka sedang makan, Ia (Yesus Kristus) berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” (Matius 26:21).

Dari contoh ayat di atas kita bisa memahami Yesus Kristus tidak merencanakan apapun, Yesus Kristus mengatakan bahwasanya diantara murid nya ada yang akan menyerahkan diri Nya. Ini bukan suatu perkataan sebuah rencana tentunya. Hal ini dapat kita lihat dari ayat selanjutnya: “Yudas Iskariot, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: ‘Bukan aku, ya Rabi?…’ Kata Yesus kepadanya: ‘Engkau telah mengatakannya.’” (Matius 26:25) “Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: ‘Bukan aku, ya Tuan?…’” (Matius 26:25).

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwasanya semua murid-murid Yesus Kristus menolak dituduh akan menyerahkan Yesus Kristus. Bukankah hal ini bukti bahwasanya tiada rencana dari Yesus?… Apalagi jika kita membaca ayat selanjutnya. “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” (Matius 26:24).

Lihatlah ayat ini (Matius 26:24) ‘Anak manusia memang akan pergi’, maksudnya bahwasanya semua manusia pasti akan mati, tetapi Yesus mengatakan “Celakalah orang yang menyerahkan dirinya untuk disalib?”.

Itulah mengapa saat disalib Yesus berteriak seolah tidak terima: Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?…” Artinya: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapakah Engkau meninggalkan Aku?…” (Matius 27:46 – Markus 15:34).

Berarti sejak semula Yesus Kristus datang ke dunia ini bukan untuk menebus dosa manusia, tapi karena dia bernasib sial, dia mati terbunuh di salib, lalu oleh Paulus dibuatkanlah skenarionya, bahwasanya Yesus Kristus mati disalib untuk menebus dosa manusia, dibuatlah seolah-olah Yesus Kristus rela mati, padahal Yesus Kristus berteriak-teriak saat dia disalib.

Karena logisnya adalah, jikalau seorang manusia rela mati, maka tidak mungkinlah dia bakalan berteriak-teriak, akan tetapi justeru dia bakalan bangga untuk mati karena misi penyaliban telah tercapai.

Dan dapatkah dosa Ummat Kristen ditebus oleh kematian Yesus Kristus di kayu salib tanpa jasa Iblis dan Yudas Iskariot ?

Munginkah Yesus Kristus dengan senang hati menghadap Pontius Pilatus dan meminta untuk disalibkan untuk menebus dosa-dosa manusia?…

Apakah Yesus dapat menyalibkan dirinya sendiri, tanpa melibatkan oranglain?…

Mungkinkah Yesus Kristus dipaksa disalib oleh orang Romawi itu artinya dia menebus dosa-dosa seluruh Ummat Kristen?…

Tentulah jikalau Yesus Kristus mati disalib oleh orang-orang Romawi untuk menebus dosa-dosa Ummat Kristen, apakah mungkin orang-orang Romawi yang menyalibkan Yesus Kristus pun ikut-ikutan suci karena misi ketuhanan nya dibantu oleh mereka ?

Pertanyaan diatas sungguh sangat menggelikan, karena tentunya kalau kita bicara Misi Yesus Kristus turun ke dunia untuk disalibkan, jelas ada kosnpirasi sebelumya antara Iblis dan Yudas Iskariot. Dan balasan dari Yesus Kristus terhadap Yudas Iskariot, dan Iblis, dan Pontius Pilatus, dan orang-orang Romawi, dan semua orang yang menyalibkan diri-Nya adalah Sorga kelas satu atau sorga VVIP. Karena tanpa jasa mereka, apalah artinya Yesus Kristus turun ke dunia.

seharusnya-kristen-berterimakasih-kepada-yudas-and-setan-and-iblis/ Sesungguhnya Ummat Kristen diwajibkan untuk selalu mengucapkan banyak berterimakasih kepada Yudas Iskariot dan Iblis, karena tanpa mereka, Tuhan Yesus Kristus, mana mungkin bisa disalib!. Wahai Ummat Kristus, cintailah Iblis and Yudas Iskariot, karena tanpa jasa dari mereka, maka kalian semua tetap saja tak dapat masuk ke sorga. “Lucunya Ummat Kristen menganggap Yudas Iskariot adalah ‘Pengkhianat’, akan tetapi mereka menikmati hasil kerja Yudas Iskariot. Apakah ini bukan hal yang munafik? Kalau Penyaliban memang sudah menjadi satu-satunya jalan menuju penebusan dosa, maka manusia yang paling berjasa adalah Yudas Iskariot dan Iblis!”. Orang Kristen percaya bahwasanya Yesus Kristus disalib untuk menebus dosa-dosa mereka. Yang menjadi pertanyaannya apakah Yesus merencanakan semua ini?… Didalam kepercayaan Kristen mengatakan bahwasanya Yudas mengkhianati Yesus. Dari semua empat Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes menyebut bahwasanya Yudas Iskariot adalah sebagai seorang “Pengkhianat”: “Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia (Kristus). (Matius 10:4) “dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.” (Markus 3:19) “Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat “. (Lukas 6:16) “Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.” (Yohanes 6:71). Hampir semua empat Injil mengatakan Yudas adalah pengkhianat Yesus terbesar yang menyebabkan Yesus ditangkap dan kemudian disalib atau untuk dibunuh. Jika memang demikian, mengapakah Yudas Iskariot disebut sebagai pengkhianat ? Bukankah tanpa Yudas Iskariot, Yesus Kristus tidak akan pernah disalib dan tidak ada konsep penebusan dosa ? Lucunya adalah orang-orang Kristen menganggap Yudas Iskariot adalah sebagai seorang pengkhianat, tetapi mereka malah menikmati hasil kerja Yudas. Apakah ini bukan hal yang munafik ? Seharusnya mereka menganggap Yudas seorang pahlawan karena telah mengantarkan Yesus Kristus ke tempat Salib. Jika memang demikian pemikirannya maka tidak salah jikalau para Ummat Kristus di dunia ini adalah pengikut Yudas Iskariot, juga berarti telah menjadi pengikut Iblis. Jadi penyaliban Yesus Kristus merupakan rencana Iblis. Tanpa rencana Iblis ini, Yudas tidak akan mengerjakannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. (Yohanes 13:2) Maka masuklah Iblis ke dalam hati Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. (Lukas 22:3). Dengan demikian Iblis juga memiliki andil besar dalam penyaliban Yesus. Kalau saja Yudas tidak di bisiki oleh Iblis, apakah Yudas akan melakukan pengkhianatan ? Tentu tidak!. Bahkan apakah benar Misi Yesus Kristus ke dunya untuk disalibkan agar menebus dosa-dosa manusia ?. Kalau memang Ummat Kristen mempercayai keimanan ini, maka Tuhan telah membuat konspirasi dengan Iblis dan Yudas dalam rencana penyaliban-Nya. Artinya adalah selain Yudas Iskariot pun berjasa, tetapi Iblis pun lebih berjasa, tanpa mereka bedua, tidak akan pernah Yesus disalibkan. Secara hukum ilahi, kalau hubungan sebab akibat ini memang benar, maka semua Iblis akan masuk sorga juga. Dengan demikian, apakah benar Tuhan Allah menciptakan Iblis itu lebih berguna daripada malaikat, karena fitrah Iblis telah membuktikan dirinya punya andil utama dalam Penyaliban Tuhan nya?… Itulah mengapa jika orang Kristen menggunakan momen penyaliban Yesus Kristus untuk membentuk doktrin penebusan dosa, mereka seharusnya menggunakan Injil Yudas dalam keseharian mereka, dan membuang keempat Injil (Matius, dan Markus, dan Lukas, dan Yohanes), tapi menganggap injil Yudas justru tidak Shahih (Tidak Asli) ? Dari sisi pemikiran lain penyaliban Yesus Kristus, konon akibat ulah murid-murid nya sendiri yang tidak setia. Yesus Kristus terlepas dari semua rencana jahat itu. Yesus tidak pernah membuat rencana apapun soal penyaliban dirinya. Apakah benar Tuhan punya rencana aneh dalam hukum ketuhanan untuk menebus dosa-dosa manusia, marilah kita membaca ayat ini: Dan ketika mereka sedang makan, Ia (Yesus Kristus) berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” (Matius 26:21). Dari contoh ayat di atas kita bisa memahami Yesus Kristus tidak merencanakan apapun, Yesus Kristus mengatakan bahwasanya diantara murid nya ada yang akan menyerahkan diri Nya. Ini bukan suatu perkataan sebuah rencana tentunya. Hal ini dapat kita lihat dari ayat selanjutnya: “Yudas Iskariot, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: ‘Bukan aku, ya Rabi?…’ Kata Yesus kepadanya: ‘Engkau telah mengatakannya.’” (Matius 26:25) “Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: ‘Bukan aku, ya Tuan?…’” (Matius 26:25). Dari ayat di atas dapat dipahami bahwasanya semua murid-murid Yesus Kristus menolak dituduh akan menyerahkan Yesus Kristus. Bukankah hal ini bukti bahwasanya tiada rencana dari Yesus?… Apalagi jika kita membaca ayat selanjutnya. “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” (Matius 26:24). Lihatlah ayat ini (Matius 26:24) ‘Anak manusia memang akan pergi’, maksudnya bahwasanya semua manusia pasti akan mati, tetapi Yesus mengatakan “Celakalah orang yang menyerahkan dirinya untuk disalib?”. Itulah mengapa saat disalib Yesus berteriak seolah tidak terima: Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?…” Artinya: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapakah Engkau meninggalkan Aku?…” (Matius 27:46 – Markus 15:34). Berarti sejak semula Yesus Kristus datang ke dunia ini bukan untuk menebus dosa manusia, tapi karena dia bernasib sial, dia mati terbunuh di salib, lalu oleh Paulus dibuatkanlah skenarionya, bahwasanya Yesus Kristus mati disalib untuk menebus dosa manusia, dibuatlah seolah-olah Yesus Kristus rela mati, padahal Yesus Kristus berteriak-teriak saat dia disalib. Karena logisnya adalah, jikalau seorang manusia rela mati, maka tidak mungkinlah dia bakalan berteriak-teriak, akan tetapi justeru dia bakalan bangga untuk mati karena misi penyaliban telah tercapai. And dapatkah dosa Ummat Kristen ditebus oleh kematian Yesus Kristus di kayu salib tanpa jasa Iblis dan Yudas Iskariot ? Munginkah Yesus Kristus dengan senang hati menghadap Pontius Pilatus dan meminta untuk disalibkan untuk menebus dosa-dosa manusia?… Apakah Yesus dapat menyalibkan dirinya sendiri, tanpa melibatkan oranglain?… Mungkinkah Yesus Kristus dipaksa disalib oleh orang Romawi itu artinya dia menebus dosa-dosa seluruh Ummat Kristen?… Tentulah jikalau Yesus Kristus mati disalib oleh orang-orang Romawi untuk menebus dosa-dosa Ummat Kristen, apakah mungkin orang-orang Romawi yang menyalibkan Yesus Kristus pun ikut-ikutan suci karena misi ketuhanan nya dibantu oleh mereka ? Pertanyaan diatas sungguh sangat menggelikan, karena tentunya kalau kita bicara Misi Yesus Kristus turun ke dunia untuk disalibkan, jelas ada kosnpirasi sebelumya antara Iblis dan Yudas Iskariot. Dan balasan dari Yesus Kristus terhadap Yudas Iskariot, dan Iblis, dan Pontius Pilatus, dan orang-orang Romawi, dan semua orang yang menyalibkan diri-Nya adalah Sorga kelas satu atau sorga VVIP. Karena tanpa jasa mereka, apalah artinya Yesus Kristus turun ke dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Open Cbox