Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Rabu, 07 Desember 2011

Yesus Tidak mengajarkan Valentine Day
















Pada Zaman Athena kuno, valentine itu diperingati dengan istilah "GAMELION". Yaitu
peringatan terhadap perkawinan Dewa Zeus dan Dewi Hara. Diselenggarakan selama satu bulan
sejak pertengahan bulan Januari sampai pertengahan Pebruari. Begitulah mereka mengapresiasikan
keagungan cinta kasih Zeus terhadap Hara.

Perkembangan selanjutnya, pada era Romawi kuno "GAMELION" tadi berubah nama menjadi "LUPERCALIA"
.Tokohnya Dewa Lupercus, dan diperingati pada tanggal 15 pebruari. Lupercalia merupakan upacara ritual pensucian
dari kutukan kemalangan dan kemandulan.

Adapun Lupercus sendiri, adalah sosok lelaki yang digambarkan setengah telanjang (Bugil) degan mengenakan
pakaian dari kulit Domba. Mereka itu (orang-orang Romawi kuno) menggambarkan Lupercus dalam wujud manusia
setengah hewan (Domba). Dan dalam ritualnya menyembah lupercus bersama kelompok kaum lelaki (kawula muda)
mengorbankan seekor domba sebagai persembahan kemudian mereka meminum Wine (minuman keras/Khamer) berlari
sepanjang jalan sambil meneggak minuman dan membawa potongan kulit domba.
Sementara Kaum wanitanya, mereka dengan senang hati menyiapkan dirinya untuk diperkosa dan diusap-usap
dengan kulit domba. Harapan mereka agar diri mereka menjadi tersucikan dari kutukan kemalangan dan kemandulan.

Dari Romawi, ritual itu lantas menyebar seiring invasi tentara romawi ke inggris dan prancis. Saat itulah Lupercalia (nama upacara)
pada saat itu. menjadi semacam Lotre pasangan, yaitu suatu tradisi yang sangat digandrungi dalam perayaan Lupercalia ( saat ini namanya
Valentine). Karena mereka bebas berbuat apa saja, seperti berpelukan, ciuman, bahkan berhubungan seks.
mereka melakukan semua itu sepanjang waktu yaitu sepanjang malam perayaan, pesta seks. Mereka percaya bahwa mereka
semua sudah dijodohkan oleh Lupercus dewa mereka.

Perayaan ritual Lupercus, banyak menarik minat kaum muda sehingga pada giliranya gereja menjadi kosong melompong kaya
kuburan. Sehingga Bapak Paus (bukannya Ikan Paus) Gelasius yang menganggap acara-acara itu adalah ajaran pagan romawi
dan immoral berupaya untuk mencari cara, bagaimana masyarakat (kaum muda) tersebut bisa kembali kegereja Kemudian yang ditempuhnya
adalah mengganti tokoh sentral perayaan LUPERCUS diganti dengan sebutan VALENTINO (awas bukan Valentino Rossi).

Valentino adalah seorang pastur yang kelak dibunuh, dieksekusi mati dan dipenggal kepalanya oleh Claudius II
(pada Waktu itu ia Menjabat sebagai Raja Romawi 265-270m).
Karena apa Valentino dibunuh... mau tau jawabanya (Tunggu setelah iklan yang berikut ini). Karena ia (Valentino) melindungi pemuda-
pemuda yang menolak kewajiban militer untuk perang akibat perbuatan itu Valentino dianggap makar terhadap kerajaan dan dianggap pemberontak,
menetang keputusan raja. Maka ia pun di jatuhi hukuman mati.

Sambil menunggu hukuman mati di dalam penjara, Valentino mendapatkan perawatan dari seorang gadis sipir bui yang cantik bohai ga
ketulungan cuman sayang matanya picek (buta). Padahal Valentino ngaceng juga lihat gadis sipir tersebut. Waktu malam hari, menjelang
eksekusi Valentino menulis surat cinta kepada sang gadis yang isi suratnya adalah perasaan hatinya.

Singkat cerita, menurut dongeng terjadi suatu keajaiban atas diri gadis itu setelah menerima surat cinta dari Valentino (si penjahat kelamin)
yang bersimbolkan "HEART" atau hati. Matanya yang buta dapat melihat, tapi sayang Valentino dah mampus. Dan begitulah
dongeng yang mereka buat banyak kali bumbu dapurnya (Garem, cabe, bawang) sekalian aja bikin nasi goreng.....bang.
Dongeng-dongeng semacam itu dikalangan gereja banyak sekali. Termasuk dongeng Snow White dan sleeping beauty.

Pada akhirnya Paus Gelasius meresmikan tanggal 14 pebruari sebagai hari Valentin. hari penyembahan atau pagan romawi. Selanjutnya
disosialisasikan secara international oleh orang-orang gereja menjadi Valentin Day

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Open Cbox